photo logoblog_zps9ad52f05.jpg

Kamis, 26 Desember 2013

ADENIUM THAISOCO (Sebuah Cerita Tentang Thaisoco)

Seorang pekerja Thailand di Arab Saudi membawa cutting (potongan) arabicum ke rumahnya di Ban Na, provinsi Nakornnayok.  Potongan tersebut ditanam dan berkembang dan mengalami perubahan karakteristik, yang akhirnya dikenal dengan 'Pet Ban Na'. Dari indukan tersebut kemudian dikembangkan dengan metode penyilangan dan culture jaringan sehingga menghasilkan jenis yang stabil.

Diwaktu lain orang yang membawa jenis yang sama tersebut ke rumahnya di Nong Haen, provinsi Cha Choeng Sao. Disana dikembangkan dengan baik dan disebut 'Yak Nong Haen' (Dam Sirichok).  Kemudian, tanaman tersebut dibawa ke "Bang Khla", provinsi Cha Choeng Sao, dan dikembangkan disana,  kemudian disebut 'Bang Khla'
Dari hasil perbanyakan tersebut kemudian dipilih tanaman terbaik dan dikembangkan sehingga menghasilkan tanaman terbaik yang disebut dengan Siam Crown.
Dengan tingkat perkecambahan alami sangat rendah dan stabilitas yang tinggi benih ', Thai Socotranum adalah jenis paling langka di dunia.  Harga benih, bibit dan item lainnya dari jenis ini lebih mahal daripada keturunan lainnya.  Namun, saat ini, ada tangan teknik penyerbukan silang yang menghasilkan lebih banyak biji-bijian dan ternyata Thai Socotranum menjadi tanaman yang cukup popular.

Beberapa jenis adenium terbaik Thailand dari hasil proses penyerbukan silang:

1.   Siam Crown adalah Adenium  yang diimpor dari Arab Saudi untuk Thailand sejak lama. Kemudian dikembangkan dan disilangkan sehingga menghasilkan karakter yang beragam seperti saat ini.
Secara umum karakteristik dari Siam Crown adalah:
·        Batang tunggal dari caudex besar. (cendrung mirip botol)
·        Bercabang keluar di ujung seperti mahkota
·        Cabang Agak pendek dengan sering mirip dengan Bonsai.
·  Kulit batang terkesan berminyak dan cabang putih, kulit tampak seperti kulit gajah yang semakin tua.

· Daun Glossy halus, menyebar, bentuk daun panjang dan meruncing,  daun berwarna hijau muda dan perak daun, pada daun tidak terdapat bulu halus seperti layaknya arabicum
·  Bunga berwarna merah muda pucat, tepi luar kelopak memiliki warna yang lebih pekat, tabung serbuk sari lebih panjang dari kelopak, bunga mekar di ujung cabang atau   pada cabang, mengugurkan daun saat bunga mekar, bunga sangat produktif  dan  tahan , bisa mekar 2 kali dalam setahun dan dalam priode 2-3 bulan lamanya.
·        Bunga terlihat mengkilat jika terkena cahaya matahari

2.   Kao-Hin-Zon (KHZ)
Indukannya berasal dari kecamatan Khao Hin Son, provinsi Cha Choeng Sao yang merupakan jenis arabicum yang sama dengan siam crown yang dikembangkan disana. Hasil dari perbanyakan dan pemuliaan tersebut menghasilkan varian baru .
Secara umum karakteristik dari Kao-Hin-Zon (KHZ) adalah:

·       Batang tumbuh melebar, kokoh, dan kuat dan cabangnya cendrung menyebar seperti tanaman bonsai.
·       Akar menyebar dan kokoh
·      Daun mengkilat, warna daun hijau muda, daun agak melipat keatas, ujung daun meruncing, pada daun tidak terdapat bulu halus seperti layaknya arabicum
·      Ukuran seedpot sedang, dengan seed besar
·        Tanaman memiliki stabilitas tinggi dan menunjukkan karakteristik yang baik

3.   Bang-Khla (BK)
Indukannya diimpor ke Kecamatan Nong Haen, Provinsi Cha Choeng Sao, disebut 'Yak Nong Haen' disebut oleh pemilik sebagai 'Dam Sirichok'.  Kemudian, itu dipindahkan ke Bang Khla kabupaten, provinsi Cha Choeng Sao, disebut 'Yak Bang Khla'

Secara umum karakteristik dari Bang-Khla (BK) adalah:
·        Batang tumbuh seperti sebuah tiang, cabang yang besar dan kuat.
·        Akar yang membesar
·        Daun mengkilat, berwarna hijau muda dan ujung daun meruncing dan tidak berbulu pada kedua sisi daun
·        Seedpot berukuran sedang dengan ukuran seed yang besar
·        Tanaman yang tumbuh dari benih menunjukkan berbagai karakter tapi  karakteristiknya menarik dan bagus

4.   S1
Indukan S1 berasal dari seed yang diimpor dari yaman dan tumbuh di Thailand

Secara umum karakteristik dari S1  adalah:
·        Bentuk Batang cendrung bulat dan coudex terasa halus jika disentuh.

·        Daun mengkilat, bentuk daun bulat besar dan tulang daun berwarna merah semu.
·        Percabangan mengarah keluar, cabangnya cenderung tidak panjang dan membentuk segitiga , berwarna cream cerah.
·        Tingkat perkecambahan rendah alami, polong dan biji besar.
·        ukuran bunga sekitar 3-4 cm dengan warna merah muda gelap dan putih dibagian tengahnya

5.   Petch Krung Kao (PKK)
Indukan berasal dari Pet Ban Na, merupakan turunan selanjutnya dari induknya. Namun berukuran kerdil. Jenis ini lebih rajin berbunga dan menghasilkan seedpot dibandingkan indukannya (Pet Ban Na)

Secara umum karakteristik dari Petch Krung Kao adalah:
·        Secara umum karakternya hampir mirip dengan PBN tapi kulitnya lebih berkerut dari indukan sebelumnya.
·        Ukuran bunga cendrung lebih kecil, sekitar 3-4 cm
·        Berbunga kompak.
·        Sulit menghasilkan seedpot

6.   Varietas Thaisoco baru
Varietas terbaru ini merupakan turunan selanjutnya dari indukan yang sebelumnya dengan mengawin silangkan dua jenis indukan yang berbeda diantaranya (penamaan diambil dari nursery yang mengembangkan):
·        Thung Ngon merupakan silangan antara Khao Hin Son dan S1
·        Rachinee Hinson merupakan silangan Antara Khao Hin Son dan RCN
·        Cha Da Thong adalah keturunan Pet Chada
·        Ra Kang Petis merupakan keturunan S1

Pada prinsipnya hanya ada 3 kelompok hulu Thaisoco:
1.   Pet Ban Na dan Mongkut Siam, keduanya berasal dari nenek moyang indukan yang sama, memiliki kestabilan yang sangat tinggi sehingga tanaman yang tumbuh dari benih akan mengikuti sifat dari indukannya. Dan hingga saat ini belum pernah berganti nama.
2.   Bang Khla dan Khao Hin, keduanya berkembang dari nenek moyang yang sama, memiliki kestabilan yang sangat tinggi tetapi Bang Khla memiliki karakteristik yang beragam, karena itu, Thaisoco Bang Khla tumbuh dari benih sudah mendapat seperti banyak nama sebagai Mongkut Thong, Mongkut Pet, Pet Chada, Pet Phranakorn, Pet Kanchana, Pet Sothorn, dll
3.   S1 diyakini keturunan Bang Khla karena ketika tumbuh benih Bang Khla, biasanya mendapatkan S1.  Namun, ada cerita lain dari S1 mengatakan bahwa itu diimpor.  S1 tumbuh dari benih menunjukkan karakteristik yang beragam sehingga mereka telah dinobatkan sebagai Rakang Thong, Pet Rakang dan lain-lain

Jadi setiap Thaisoco baru biasanya berasal dari indukan yang sama dan terkadang dengan perbedaan yang sedikit saja akan menimbulkan nama baru, sepertinya ini strategi dagang yang diterapkan oleh petani adenium Thailand untuk menjaga agar tingkat permintaan akan adenium Thaisoco tetap tinggi. Dan semua kembali ke kita untuk memaknainya,..



Sebuah kutipan dari salah satu situs petani thailand dan untuk memenuhi keinginan salah satu sahabat ademania  GAP,…

this is for you brade and sista…

7 komentar:

  1. Artikel Yang Bagus, Jarang Yang Bahas mengenai Jenis2 adenium dan karakteristiknya..

    BalasHapus
  2. Mohon maaf mau tanya. Untuk thaisoco hybrid,GC dan DC itu hasil dari persilangan apa ya Om?🙏

    BalasHapus

Silahkan disempurnakan rangkuman ini